10 Langkah Penjualan Sukses (Ten Steps To Boost Up Your Sales) #2 Prospecting
Pernahkah
Anda dibuat penasaran terhadap sebuah fakta bahwa tenaga penjual anda (atau pun
anda sebagai tenaga penjual itu sendiri) tidak dapat memenuhi target penjualan
yang ditetapkan oleh perusahaan? Apakah yang menjadi akar penyebab utamanya?
Berdasarkan
urut-urutan logika yang sederhana, mereka tidak dapat memenuhi target karena
mereka tidak dapat menjual produknya dalam jumlah yang banyak. Hal itu bisa
disebabkan oleh karena para tenaga penjual tersebut tidak memiliki cukup
prospek. Dan hal tersebut, bisa dikarenakan mereka tidak berinisiatif mencari
prospek baru.
Dengan
demikian, jika para tenaga penjual memiliki keterampilan dalam hal melakukan Prospecting yang baik, diharapkan
target-target penjualan yang dicanangkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan
baik.
Jika
pada tulisan sebelumnya telah disinggung secara umum mengenai Planning & Preparation, maka kali ini yang akan dibahas dari [Sepuluh Langkah Penjualan Sukses], adalah langkah kedua yang
disebut dengan Prospecting.
************
PROSPECTING
Prospecting merupakan sumber terjadinya
penjualan, oleh karena kegiatan ini pada dasarnya mengharuskan tenaga
penjual untuk mengidentifikasi para prospek baru. Prospek itu sendiri adalah
outlet / nasabah / pelanggan / konsumen yang memiliki potensi untuk membeli barang atau jasa Anda.
Seorang Sales Representative atau
tenaga penjual harus selalu mencari prospek baru, agar dapat meningkatkan
jumlah penjualan dan bahkan untuk mengganti outlet / nasabah / pelanggan /
konsumen yang akan hilang.
Prospecting memiliki definisi dan maksud yang berbeda dengan Approaching, yang mana banyak orang
masih memahami keduanya sebagai satu hal yang sama. Dalam proses prospecting, tenaga penjual harus
mencari data atau informasi terkait dengan prospeknya namun dia belum bertemu/melakukan kontak dulu
dengan prospeknya.
Dalam
menentukan siapa prospek yang potensial, ada tiga pertanyaan panduan yang perlu
dijawab terlebih dahulu oleh setiap tenaga penjual ketika menganalisa prospek
potensialnya:
· NEED—merupakan
langkah pertama, dimana tenaga penjual harus bisa melihat apakah prospek
memiliki kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan produknya atau tidak.
· AUTHORITY—merupakan
langkah kedua, dimana tenaga penjual harus bisa memastikan apakah prospek
tersebut adalah orang yang memegang kendali / otoritas untuk melakukan
pembelian atas produk kita atau tidak.
· MONEY—merupakan
langkah ketiga dan terakhir, dimana tenaga penjual harus menilai apakah prospek
tersebut memiliki kemampuan/uang untuk membeli produk kita atau tidak.
Jika seorang prospek memenuhi semua atau mayoritas ketiga kriteria tersebut, maka orang tersebut dapat dijadikan sebagai prioritas utama untuk segera dilakukan approaching.
Pertanyaan
berikutnya adalah darimana kita bisa menemukan sumber-sumber prospek yang
efektif? Secara umum, tenaga penjual bisa melakukan prospecting seorang diri dengan cara mencari-cari para prospek
tersebut secara mandiri di manapun dan dengan dengan cara apapun (Traditional
Prospecting). Ada juga yang
mendapatkan nama-nama yang dapat tenaga penjual kunjungi dan dekati karena
rekomendasi-rekomendasi, entah dari atasannya, rekan sekantor, teman, tetangga,
dan lain-lain (Referal Prospecting). Dan terkadang, tenaga penjual bisa
mendapatkan prospek secara tidak sengaja atau ‘kecelakaan’, yaitu pada
waktu-waktu dimana dia tidak sedang melakukan prospecting secara resmi (Non-Referal Prospecting).
Selanjutnya,
bagaimana kita seharusnya melakukan kegiatan prospecting ini secara mendetail dan
kemudian merancang sebuah formulir atau database
prospek yang efektif, informatif, dan tepat sasaran? Apa saja tips-tips extra
yang dapat memperbesar probabilitas kesuksesan langkah kedua dalam [Sepuluh Langkah Penjualan Sukses] ini?
Anda
bisa menemukan jawabannya dengan menghubungi Cendekia Management Center ini.
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang Manufaktur, Trading, dan Jasa,
Fasilitator akan memberikan Training, Coaching, dan Sharing
aplikasi bisnis industri dan membantu anda menemukan jawabannya secara lebih
mendalam, aplikatif, dan efektif.
---------------------------------------------------
Komentar
Posting Komentar